�Akibat dilupakan, situs yang seharusnya menjadi asset daerah ini sudah tertimbun dengan tanah,� katanya, kemarin.

Menurutnya, jumlah terowongan peninggalan Jepang di Kota Sabang tidak sedikit. Hanya saja, kata dia, objek horitage warisan sejarah itu belum belum dioptimalkan sebagai objek wisata.
�Selain objek wisata bahari, Kota Sabang sangat memungkinkan dikembangkan sebagai objek wisata sejarah, mengingat banyak aset-aset peninggalan sejarah belum tergarap dengan baik,� tambahnya.
Albina menambahkan, penggalian situs sejarah itu di Jalan Ponegoro atau tepatnya di wilayah Tugu Pendopo Walikota Sabang merupakan inisiatif SHS dengan menggunakan biaya lembaga.
�Kami harap Pemko Sabang memprioritaskan program penggalian kembali aset yang hilang untuk mengembangkan potensi warisan sejarah di Sabang,� tandasnya.
Sementara Kabag Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Sabang Jamin Seda mengakui potensi wisata sejarah di Sabang banyak belum terakomodir dengan baik akibat terbatasnya anggaran.
�Selain aset sejarah, kita juga memiliki aset purbakala berupa tengkorak yang sudah menyatu dengan karang yang diperkirakan usianya sudah ribuan tahun di wilayah Keuneukai, Kecamatan Sukajaya,� ujar Jamin Seda.
Menurutnya, program penggalian kembali aset sejarah dan purbakala di Kota Sabang masih dalam tahap awal yang juga melibatkan pihak Balai Arkiologi dan Purbakala Medan, Sumatera Utara.(crz)
Sumber : Harian Aceh